Geo politik
Dalam sebuah konferensi virtual Forum Brussels, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, memastikan bahwa pasukan Angkatan Bersenjata AS akan ditempatkan di sejumlah lokasi baru.
Pengerahan ini ditegaskan Pompeo adalah bagian dari perlawanan terhadap ancaman Partai Komunis China. Setelah memastikan bahwa AS bakal melakukan transfer masif pasukan ke India, sejumlah negara Asia Tenggara juga dalam pengawasan militer AS.
Ternyata, salah satu yang disebut Pompeo adalah Indonesia. Selain Indonesia, ancaman Partai Komunis China juga dianggap bakal berakibat buruk untuk sejumlah negara lainnya, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
Menanggapi hal tersebut, KH. Hafidz Abdurrahman, Khadim Ma'had Syaraful Haramain dalam halaman faceboknya memberikan komentar, berikut redaksi kutip tulisan beliau.
Al-'Allamah al-Qadhi Syaikh Taqiyudin an-Nabhani menjelaskan, kondisi politik domestik tidak bisa dilepaskan dari politik global.
Masih ingat Konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia? Sebenarnya itu bukan Konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia, tapi antara AS dan Inggris.
Karena itu, kondisi di Indonesia saat ini juga akan sama. Ke depan situasi di dalam negeri akan memanas. Karena perebutan kekuasaan antara China dan AS.
Lalu di mana posisi umat Islam sebagai pemilik kedaulatan dan negeri ini? Kalau mereka tidak mempunyai Master Plan dan Road Map sendiri pasti akan dimanfaatkan salah satu kekuatan itu untuk kepentingannya.
Inilah pentingnya kesadaran politik dalam bermasyarakat, bernegara dan mengasuh umat. Kalau pengasuh umat tidak tahu ada "musang berbulu domba", maka gembalaannya akan habis.
Ya Rabb, lindungi dan jaga umat Nabi-Mu ini. Hamba sudah menyampaikan. Saksikanlah!
COMMENTS