Tarmidzi Yusuf
By : Tarmidzi Yusuf | Pegiat Dakwah dan Sosial
Saya termasuk orang yang kaget dan terkejut menanggapi 'garangnya' MUI terhadap RUU HIP. Reaksi umat Islam meledak dimana-mana sampai level kampung. Ada apa? Jangan-jangan ada 'operasi' senyap menggunakan isu RUU HIP merebut simpati umat Islam melalui 'tangan' MUI dan ormas Islam. 'Pukul' PDIP 'dipeluk' umat Islam. Tunda RUU HIP diam-diam sahkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Selama ini MUI dan ormas Islam terkesan diam dan mengambil jarak terhadap UU yang tidak pro rakyat. Sebut saja UU No 2/2020 tentang Corona dan perubahan UU No 4/2019 tentang Minerba yang dikebut dan disahkan DPR pada masa pandemi covid-19.
Ketika rakyat sibuk dengan wabah corona justeru DPR bersama Pemerintah mengesahkan UU kontroversial yang diduga melanggar Pasal 23 dan Pasal 33 UUD 1945.
Apa karena isu kebangkitan PKI yang menggagas RUU HIP oleh anak-anak eks PKI di PDIP membuat MUI dan ormas Islam garang dan siap jihad? Padahal tidak hanya RUU HIP yang berbahaya. UU Corona, UU Minerba dan RUU Omnibus Law Cipta Kerja sama bahayanya bagi keutuhan dan kedaulatan NKRI. Meloloskan RUU Omnibus Law ditengah hiruk pikuk RUU HIP. Waspadalah!
Jokowi bermain cantik. 'Pukul' PDIP 'dipeluk' umat Islam. Tunda pembahasan RUU HIP. Umat Islam tersenyum dan senang. Ingat! Hanya menunda bukan dibatalkan. Jangan tertipu untuk kesekian kalinya.
Sementara PDIP partainya Jokowi 'digebuk' rame-rame oleh umat Islam. Gaung bubarkan PDIP bergema dimana-mana.
Adakah hubungannya dengan isu retaknya hubungan Jokowi dan PDIP? Jokowi mendapat amunisi politik. Meraih simpati umat Islam. PDIP babak belur. Permusuhan umat Islam dengan PDIP makin tajam. PDIP dianggap partai anti Islam.
Walau agak sukar menjelaskan. Sebenarnya Jokowi dan PDIP memiliki ideologi yang sama, Soekarnoisme. Hanya saja kepentingan dan agenda politik antara PDIP dan Jokowi yang berbeda. Sehingga agak berjarak bahkan 'pecah' kongsi. Khususnya untuk persiapan suksesi 2024.
Karpet merah dibentangkan luas bagi asing dan aseng menguasai hajat hidup orang banyak melalui UU kontroversial yang berpotensi melanggar UUD 1945.
Saatnya umat Islam tidak terjebak dan dijebak oleh permainan politik pihak tertentu yang punya agenda dan kepentingan yang berbeda dengan umat Islam.
Selamatkan NKRI sebelum menjadi Negara Komunis Republik Indonesia dan Negara Korporasi Republik Indonesia!.
Bandung, 29 Syawal 1441/21 Juni 2020
COMMENTS