Habib bahar bebas
[Catatan Hukum Perlawanan Terhadap Kezaliman Rezim Jokowi]
Oleh : Ahmad Khozinudin, SH | Ketua LBH Pelita Umat
Alhamdulillah, penulis gembira dan merasa berbahagia mendengar kabar bebasnya Habib Bahar Bin Smith, pada Sabtu sore (16/5). Bahkan, dibeberapa GWA penulis juga mendapati video Habib Bahar memberikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak, yang telah ikut andil dan mendoakan dirinya.
Adab yang paling penulis kagumi, habib Bahar menempatkan ucapan syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya sebagai mukoddimah rasa syukur, sehingga dirinya mendapatkan nikmat bebas dari lapas Pondok Rajeg Cibinong, baru ucapan terimakasih kepada Habib Rizq Syihab, FPI, PA 212, sejumlah ulama wabil khusus para Habaib dan Kiyai, serta kepada segenap kaum muslimin yang turut mendoakannya.
Berbeda jauh dengan adab seorang Menteri yang dikabarkan telah sembuh dari Covid-19, tidak menyebut syukur kepada Allah SWT atau berterimakasih kepada sejumlah dokter dan tenaga medis yang merawatnya, sang menteri ini justru sibuk mengumbar ucapan terimakasih kepada Luhut Binsar Pandjaitan.
Tidak berselang lama, sang menteri ini dikabarkan kembali positif Covid-19. Entah, untuk kasus kedua ini dia akan kembali mengucapkan terimakasih kepada Luhut kembali atau tidak.
Penulis sendiri, Alhamdulillah sempat dua kali mengunjungi Habib Bahar Bin Smith di Lapas Pondok Rajeg bersama tim LBH Pelita Umat, dan Bang Damai Hari Lubis, ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB). Mengunjungi ulama dan tokoh yang kritis melawan kezaliman rezim, adalah salah satu agenda penting yang dilakukan LBH Pelita Umat.
Saat Ust Alfian Tanjung berada di Lapas Porong Sidoarjo, penulis juga sempat berkunjung kepada beliau. Dari berbagai kunjungan tersebut, jalinan ukhuwah terasa semakin erat.
Kembali kepada Habib Bahar Bin Smith, ada satu ungkapan yang menambah semangat penulis juga umat Islam pada umumnya. Ya, Habib Bahar Bin Smith menyatakan siap kembali berjuang membela agama Allah SWT pasca pembebasannya.
Itu artinya, Habib Bahar Bin Smith akan kembali melakukan amal utama seorang mujahid, yakni menyatakan kalimat yang Haq dihadapan Penguasa zalim. Itu juga artinya, habib Bahar tak akan merasa ciut nyali dan kapok melawan kezaliman Rezim, meskipun telah dipenjara.
Ini tentu saja memantik semangat dan menjadi energi baru bagi umat Islam. Kenapa hanya umat Islam ? Karena hanya agama Islam yang mengajarkan dakwah amar Ma'ruf nahi Munkar, mengajarkan jihad melawan kezaliman para tiran.
Selama ini, Kebijakan zalim Rezim Jokowi tak pernah dilawan oleh umat lainnya, kecuali oleh umat Islam. Agama-agama diluar Islam, tak punya konsep tentang dakwah, tak memiliki ajaran untuk melakukan muhasabah (koreksi) terhadap penguasa.
Jadi wajar saja, jika semua umat agama diluar Islam bungkam, tak memberikan kritik terhadap berbagai kezaliman yang dilakukan Rezim Jokowi.
Dalam konteks dakwah ini, yakni upaya umat Islam meluruskan Penguasa, melawan Kebijakan zalim Rezim Jokowi, para aktivis Islam, para ulama, para Habaib, dan seluruh umat Islam wajib bersatu dalam melakukan perlawanan.
Mereka, para penguasa dilingkaran rezim Jokowi juga bersatu untuk menzalimi rakyat. Lihat saja, bagaimana DPR bersatu mendukung kezaliman perppu Covid-19 dan mengesahkannya menjadi UU.
Karenanya, kita lebih wajib bersatu untuk melawan kezaliman rezim Jokowi. Kita tak boleh berpecah belah, kita tak boleh diadu domba oleh rezim, meskipun diantara kita biasa saja berbeda pendapat dan pandangan.
Sekali lagi, selamat atas kebebasan Habib Bahar Bin Smith. Semoga Allah SWT mengokohkan hati dan langkah kita semua, agar tetap Istiqomah menapaki jalan dakwah, Istiqomah menyampaikan kalimat Haq dihadapan Penguasa zalim. [].
COMMENTS