Ramadhan 2020
Marhaban yaa Ramadhan, bulan suci yang penuh rahmat serta ampunan di dalamnya, membuat umat islam berbahagia dalam menjalani bulan suci ini. Bulan mulia hadir kembali di tengah-tengah kita, hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 183 yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Sungguh Ramadhan tahun ini terasa berbeda, ramainya bulan Ramadhan kini tidak terasa. Hanya sepi dan sunyi menyelimuti bulan ini, tak seperti biasanya yang sering kali di saat bulan Ramadhan masjid-masjid ramai. Sejak buka puasa, tarawih, tadarrus Al-Qur’an sampai sahur. Ramadhan tahun ini sangat berbeda seiring adanya pademi wabah virus corona yang melanda seluruh dunia. Sehingga agenda-agenda yang biasanya dilakukan di bulan suci ini dibatasi.
Takwa dalam bulan Ramadhan tahun ini perlu difahami ditengah pandemi wabah Covid-19. Utamanya untuk menjadi wadah tercapainya gelar Muttaqin. Puasa yang identik dengan menjaga diri untuk senantiasa suci secara zhohir maupun batin dan dari covid-19 yang menuntut manusia untuk hidup bersih, saling tolong menolong dalam kondisi dan dalam kebaikan.
.
Kesempatan untuk berinfak lebih luas, banyak yang kekurangan di luar sana karena pandemi ini menurunkan keadaan ekonomi dunia. Ada yang tidak bisa mencari nafkah karena pandemi karena ada himbauan untuk di rumah saja. Tetapi tidak ada yang menjamin nafkah mereka. Sehingga kesempatan emas ini bias kita manfaatkan, berinfak sebanyak-banyaknya pada orang-orang yang tidak mampu. Maka pahala akan dilipatgandakan di bulan Ramadhan ini.
Masjid-masjid sepi, suara tadarus Al-Qur’an pun tidak seramai tahun-tahun sebelum nya. Tarawih, tadarus Al-Qur’an saat ini di lakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti. Maka sudah saatnya umat islam lebih mendekatkan diri pada Allah. Karena di bulan Ramadhan ini merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan, karena bulan ini memiliki banyak keutamaan.
Pertama, Ramadhan bulan diturunkannya Al-Qur’an. Diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman yang artinya : “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185).
Kedua, Ramadhan bulan keberkahan. Bulan syahrun mubarak. Hal ini berdasarkan pada dalil hadist Nabi Rasulullah SAW yang artinya :”Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Ketiga, Malam lailatul qodar. Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan adalah saat diturunkannyaAlQur’anul Karim.
Keempat, bulan Ramadhan bulan pengampunan dosa maghfirah. Nabi saw bersabda yang artinya: ”Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim).
Kelima, Ramadhan pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup. Bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan.
Ramadhan adalah bulan perjuangan. Perjuangan melawan hawa nafsu, perjuangan menjadi hamba-hamba terbaik di hadapan Allah SWT. Perjuangan untuk meraih ketakwaan tertinggi dihapadan Allah SWT, juga perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan tegaknya Syariat Islam di muka bumi ini. Dalam sejarah Islam begitu banyak kemenangan yang diraih saat bulan Ramadhan.
Serta perjuangan mengendalikan hawan nafsu. Tidak sebatas menahan diri dari lapar dan haus akan tetapi mencegah dari dosa. Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan senantiasa terjaga, menjadikan diri kita hamba bertakwa juga istiqomah berpegang teguh pada islam hingga akhir hayat. Wallahu a’lam bisshowab.
COMMENTS