By : Asma Rezim oh rezim pemerintah hari ini yg berubah2 rencana dlm menghadapi pandemi Covid-19, membuka topeng potret yg sebenarny...
By : Asma
Rezim oh rezim
pemerintah hari ini yg berubah2 rencana dlm menghadapi pandemi Covid-19, membuka topeng potret yg sebenarnya sosok penguasa dlm peradaban sekuler, Negara Demokrasi.
Sikap penguasa kental sekali dgn perhitungan2 ekonomi ketika dihadapkan pada kondisi harus melayani rakyatnya tanpa pamrih. Kehilangan nyawa rakyatnya atau mengedepankan pertimbangan ekonomi, yg itu pun belum pasti. (Janji manis )
Sikap penguasa yg terlihat enggan menutup akses interaksi dgn Negara Cina sebagai negara sumber wabah, menutup akses dari dan ke Jakarta sebagai episentrum wabah di dalam negeri, menyiratkan kesan seakan penguasa lebih memilih kehilangan nyawa rakyatnya.
Andai langkah menutup akses manusia dari dan ke Negara Cina sebagai asal sumber wabah dilakukan sejak awal, maka niscaya penyebaran virus tidak akan meluas seperti hari ini.
Kenapa hal itu tidak dilakukan? Satu-satunya jawaban adlh karena faktor politik dan ekonomi. Dalam aspek politik, bargaining position Indonesia sangat rendah di hadapan Cina. Dlm aspek ekonomi, hegemoni Cina atas Indonesia terlihat jelas.
Dalam situasi yg membuat banyak orang merasa sangat frustrasi (termasuk saya) akan pemenuhan kebutuhan pokoknya, akan dipaparkan abstraksi langkah kebijakan di masa Peradaban Islam yakni masa Khalifah Umar ketika beliau menghadapi situasi krisis di masa kepemimpinannya.
Dalam buku The Great leader of Umar bin Khaththab, Kisah Kehidupan dan Kepemimpinan Khalifah Kedua, diceritakan bahwa ketika terjadi krisis, Khalifah Umar ra. melakukan beberapa hal berikut:
1). Ketika krisis ekonomi, Khalifah Umar memberi contoh terbaik dgn cara berhemat dan bergaya hidup sederhana, bahkan lebih kekurangan dari masyarakatnya.
2). Khalifah Umar ra. langsung memerintahkan untuk membuat posko-posko bantuan
3). Musibah yang melanda, juga membuat Khalifah semakin mendekatkan diri kepada Allah, meminta pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala Pemilik alam seisinya.
4). Kepada rakyatnya yang datang karena membutuhkan makanan, segera dipenuhi. Yang tidak dapat mendatangi Khalifah, bahan makanan diantar ke rumahnya, beberapa bulan sepanjang masa musibah.
5). Tatkala menghadapi situasi sulit, Khalifah Umar bin Khaththab meminta bantuan ke wilayah atau daerah bagian Kekhilafahan Islam yang kaya dan mampu memberi bantuan.
COMMENTS