Ust. Miftah el-Banjary Entah apa yang menginspirasi si Pembohong terbesar itu memilih Kodok sebagai inspirasi terbesar dalam menciptakan kebohongan?
Ust. Miftah el-Banjary
Sepeninggal wafat Rasulullah Saw, kekhalifahan dipegang oleh Khalifah Abu Bakar bin Shidiq. Masa pemerintahan khalifah Abu Bakar memang tidak lama, relatif singkat hanya dalam rentang sekitar 2 tahun saja.
Itu pun, beliau harus dihadapkan pada banyaknya bermunculan orang-orang yang berambisi pada kekuasaan dengan cara-cara rekayasa dan penuh intrik kebohongan.
Salah satu pembohong besar dalam sejarah Islam pasca wafatnya Rasulullah Saw bernama Musailamah al-Kadzab.
Musailamah al-Kadzab; mengklaim dirinya sebagai seorang Nabi atau minimal ingin memirip-miripkan dirinya dengan Nabi Muhammad Saw.
Klaim kemiripan dirinya dengan Nabi Muhammad Saw sengaja dibuatnya dan pendukungnya agar orang-orang mempercayai dirinya sebagai seseorang hebat, dengan demikian mudah baginya untuk mencapai puncak kekuasaan.
Kok saya jadi ingat dengan orang yang memiripkan dirinya dengan Umar bin Khattab ya.. hehe.. Ups.
Nah untuk memperkuat klaim dan pengakuannya itu, si Musailamah si Prank terbesar itu juga membuat al-Qur'an tandingan/ al-Qur'an palsu.
Namun, entah apa yang ada dipikiran si pembohong itu, entah disebabkan rendahnya IQ-nya atau memang dia yang sejatinya dungu.
Terlihat sekali kelemahan dari cara retorikanya, saat ia menciptakan ayat-ayat tentang Kodok.
Iya serius!
Salah satu ayat yang dia buat cerita tentang "Dhafadhie'".
Apa itu "Dhafadhie'"?
"Dhafadhie'" artinya Kodok.
Berikut ayat-ayat Kodok versi si Prank terbesar itu.
Biar tidak dianggap hoax dan mengada-ada, saya akan kutipkan "ayat-ayat cebong" tersebut.
Ayat-ayat Kodok ini juga bisa dibaca pada pengantar sejarah al-Qur'an versi terjemahan Depag RI cetakan tahun 1979.
Berikut ayatnya:
يَا ضَفْدِعَةَ بِنْتِ الضَّفَدَاعِيْنَ.
"Wahai Kodok betina anak dari dua pasang kodok.
نَقِي لَكُمْ تَنْقِيْنَ.
Bersihkanlah apa yang kalian bersihkan.
لاَ الْمَاءَ تَكْدَرِيْنَ.
Air jangan kalian kotori.
وَلاَ الشَّارِبَ تَمْنَعِيْنَ.
Dan peminum itu jangan kalian halangi.
رَأْسُكِ فِي الْمَاءِ وَذَنْبُكِ فِي الطِّيْنَ.
Kepalamu di dalam air, sedangkan ekormu di darat."
Entah apa yang menginspirasi si Pembohong terbesar itu memilih Kodok sebagai inspirasi terbesar dalam menciptakan kebohongan?
Adakah di sana ada korelasi antara simbol "Kodok" dan unsur "Kebohongan" dalam analisa semiotika simbolik "Signfied" dan "Signfier"-nya dalam teori tanda Ferdinand de Saussure atau dalam analisa teori Charles Sanders Pierce? Hal ini perlu kajian lebih lanjut lagi, hehe..
Tapi intinya, tenyata benar, sejarah itu akan selalu berulang hari ini, itu benar adanya.
COMMENTS