Diduga kuat, Isu HTI dan Khilafah sengaja dinaikkan lagi, sebagai bentuk propaganda untuk mendiskriditkan khilafah sebagai ajaran islam, Juga untuk mengcounter isu-isu yang berkembang,
Fitnah terhadap Organisasi Hizbut-tahrir Indonesia (HTI) seolah tiada henti, dengan memanfaatkan kelemahan HTI yang sudah tidak berbadan hukum sehingga dengan bebas mereka melakukan hal tersebut.
Fitnah kali ini terjadi di kupang, dimana beredar Buletin kaffah palsu yang diduga itu terbitan dari HTI, seperti yang dicuitkan akun @iwanjanuarcom, dalam cuitannya pada hari minggu (31/05/2020).
Secara fisik, terlihat jelas perbedaan buletin kaffah asli dengan palsu, dan pada bulan Ramadhan sampai Syawal buletin kaffah dalam penerbitan dan penyebarannya hanya menyediakan versi PDF tidak dalam bentuk Cetak.
Selain itu adanya pemberitaan secara masif oleh media-media mainstream, yang menerbitkan tentang Penangkapan Pasangan suami isteri yang menyebarkan paham khilafah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (30/5/2020).
Diduga kuat, Isu HTI dan Khilafah sengaja dinaikkan lagi, sebagai bentuk propaganda untuk mendiskriditkan khilafah sebagai ajaran islam, Juga untuk mengcounter isu-isu yang berkembang, diantaranya adalah isu PKI, yang saat ini terus mendapat respont dari masyarakat, banyak masyarakat terutama dari kalangan umat Islam memposting pembakaran bendera PKI sebagai bentuk penolakan dan kewaspadaan terhadap bahaya laten ideologi komunisme.
Isu lainnya yang sedang trending yaitu teror terhadap panitia dan guru besar pengisi diskusi ilmiah politik di UGM. Diskusi yang semula direncanakan pada Jumat 29 Mei itu akhirnya urung dilaksanakan karena mahasiswa dan panitia yang ada di poster diskusi itu mendapat teror.
akses teror dan intimidasi ini diduga terkait dengan tema diskusi yang berjudul "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau Dari Hukum Ketatanegaraan" sehingga membuat gerah pihak-pihak tertentu yang merasa "kedudukan dan singgasana kekuasaan rezim" sedang digoyang.
COMMENTS