Kamuflase Politik
Dalam perang tempo doeloe, saat teknologi termal belum ditemukan, banyak "kamuflase" dipakai untuk mengelabui pihak lawan. Lawan jadi tertipu, dan korban benda dan jiwa pun dapat dihindari sesedikit mungkin.
Kini di Indonesia saat Wabah Covid 19 merebak secara nasional, "kamuflase" serasa muncul kembali. Tentu saja bukan dalam rangka perang melawan musuh. Kamuflase kini seakan dibuat untuk menutupi kenyataan yang terjadi. Dengan kamuflase itu, segala persoalan dapat menjadi samar di mata publik, terutama di mata para elit yg cermat mengawasi keadaan.
Pertanyaannya di zaman secanggih sekarang ini, mungkinkah "kamuflase" akan efektif atau hanya akan menghasilkan masalah baru yang justru kontra produktif...? .
Mungkinkah mata publik dapat dibungkam di zaman canggih sekarang ini, hanya dengan "kamuflase"...?
Persoalan yg muncul mulai dari masalah PSBB yg dianggap "berkamuflase" menjadi Karantina Wilayah. Sialnya, sudahlah berkamuflase, pelaksanaannya terkesan "bermuka dua" pula. Rakyat mudik dilarang tapi TKA China boleh masuk ke sini. Jumlahnya pun tidak tanggung tanggung, 500 orang. Di sisi lain penduduk biasa tdk diizinkan mudik, tapi para pebisnis bebas ke mana mana.
Ada lagi penunjukan langsung proyek bernilai WOW menyangkut Staf Khusus Presiden, yg semestinya ditenderkan, "berkamuflase" jadi seolah olah dana darurat Covid 19 tdk perlu tender?
Belum lagi harga BBM yg "membandel" dan "keras kepala" tdk mau turun. Kamuflase apa yg dipakai...?
Belum lagi lambatnya bantuan penanggulangan dampak Covid 19 yg memakai dana negara, akibat mesti menunggu penjahitan karung bertulisan "Bantuan Presiden". "Kamuflase" lagi kah ini?
Belum lagi dana Kartu Prakerja yg jumlahnya fantastis, begitu digeber seolah ada sesuatu yg dikejar sebagai target. Kami khawatir kelak di masa depan kejadiannya akan seperti kasus E KTP yg ruwet dan penuh masalah.
Sederet masalah yg bertumpuk di Tanah Air akhir ini, seperti menyimpan misteri akan adanya KONSPIRASI di balik itu semua. Saat "kamuflase" tersingkap semuanya akan menjadi kenyataan yg membuat geger semesta NKRI...
Semoga saja tdk demikian.
Wallahu Musta'an...
Medan, 1 Mei 2020,
Tengku Zulkarnain
COMMENTS