Lockdown Corona
Lihat apa yang terjadi pada kaum muslimin di damaskus dan kairo ketika mereka memutuskan berkumpul untuk berdoa agar terhindar dari Wabah Tha'un tanpa adanya fatwa ilmu yang kuat.
Mereka hendak mengalihkan ibadah yang dilakukan secara sendiri-sendiri dirumah dalam berdoa, dialihkan kepada perkumpulan atau secara berjemaah.
Hal itu mereka lakukan disebabkan oleh kebodohan terhadap aturan-aturan syariat, serta berpaling dari Hak Allah dalam melaksanakan syariat, bukan karena yang lain nya.
Al-hafidz Ibn Hajar Al-asqalani Rahimahullah berkata:
قال الحافظ ابن حجر العسقلاني رحمه الله :
فليس الدعاءُ برفعِ الوباءِ ممنوعاً ولا مصادماً للمقدور من حيث هو أصلاً ، وإنما الاجتماعُ له كما في الاستسقاءِ فبدعةٌ حدثت في الطاعون الكبير سنة (٧٤٩) بدمشق
_Berdoa agar terhindar dari wabah itu bukan perkara yang dilarang, bukan pula bertentangan dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah, akan tetapi melakukan doa secara berjemaah sebagaimana yang dilakukan seperti shalat Istisqa' saat dilanda penyakit wabah Tha'un besar-besaran pada tahun 749 di damaskus. itu perbuatan Bid'ah._
Aku telah membaca dalam -juz Al-munabbiji- setelah penolakan beliau terhadap pengumpulan orang dalam satu tempat. Beliau berkata:
فصاروا يدعون ويصرخون صراخاً عالياً ، وذلك في سنة (٧٦٤) لمّا وقع الطاعون بدمشق ، فَذَكَرَ أن ذلك حدث سنة (٧٤٩) وخرج الناس إلى الصحراء ومعظمُ أكابرِ البلدِ فدعوا واستغاثوا ، فعَظُمَ الطاعونُ بعد ذلك وكَثُرَ وكان قبلَ دعائِهم أخفُّ !
( ولاشك ان هذا بسبب اختلاط المريض بالصحيح ).
_"Mereka berkumpul dan berteriak serta berdoa dengan suara yang tinggi, hal itu terjadi pada tahun 749 saat dilanda wabah Tha'un di damaskus, beliau menuturkan, itu terjadi pada tahun 749, semua orang keluar ke lapangan beserta pembesar-pembesar negeri, kemudian mereka berdoa bersama-sama serta beristighotsah,_
*_Setelah itu Wabah tha'un semakin membesar dan semakin banyak penularan nya, padahal sebelum mereka menggelar doa bersama wabah itu masih ringan_*."
*Tidak diragukan lagi hal itu terjadi disebabkan oleh berbaurnya orang yang sakit karena wabah dengan orang yang masih sehat.*
Aku berkata : diceritakan oleh Al-imam Al-hafidz Ibn hajar Rahimahullah:
ووقع هذا في زماننا حين وقع أوَّلُ الطاعونِ بالقاهرة في ٢٧ من شهر ربيع الآخَر سنة (٨٣٣) ، فكان عددُ من يموتُ بها دون الأربعين ،فخرجوا إلى الصحراء في ٤ جمادى الأولى بعد أن نودي فيهم بصيام ثلاثة أيامٍ كما في الاستسقاء ، واجتمعوا ودعوا وأقاموا ساعةً ثم رجعوا ، فما انسلخ الشهر حتى صار عددُ من يموت في كل يومٍ بالقاهرة فوق الألف ثم تزايد !
_Telah terjadi dizaman kita, manakala pertama kali wabah tha'un melanda kairo pada 28 bulan rabi'ul akhir di tahun 833, saat itu orang yang meninggal disebabkan oleh wabah tidak sampai 40 orang, kemudian orang-orang keluar dan berkumpul di padang/lapangan pada tgl 4 jumadil 'Ulaa setelah dianjurkan terlebih dahulu untuk berpuasa 3 hari sebagaimana yang dilakukan pada shalat Istisqa', lalu mereka berkumpul dan berbaur dan melaksanakan shalat dan doa selama 1 jam kemudian kembali ke rumah masing-masing._
*_Tidak sampai sebulan berlalu jumlah orang yang meninggal di kairo setiap hari mencapai lebih dari seribu orang kemudian semakin bertambah._*
*Dan ini juga disebabkan oleh berbaurnya orang yang sakit dengan orang yang masih sehat dan menyebarnya penularan diantara mereka.*
_Sampai pada perkataan beliau, bahwa andai perbuatan mereka itu dianjurkan niscaya pasti hal itu tidak akan disembunyikan oleh para Salaf kemudian oleh para Ahli fiqh berserta pengikutnya di zaman terdahulu, akan tetapi tidak ada hadist maupun atsar yang diriwayatkan oleh Ahli hadist sampai kepada kami. Juga tak ada keterangan yang ditulis oleh satupun dari Ulama Ahli fiqh._
Di ambil dari kitab _"Hukmu at-tadaa'i li fi'li at-tha'at fin-nawazil was-syadaa'id wal mulimmaat, 17-21._
_______________
Diterjemahkan oleh: _Abbas Rahbini Mawardi_
COMMENTS