Oleh: Achmad Syaiful Bachri* Keget. Barangkali itulah ekspresi umat Islam di seluruh penjuru dunia ketika mendengar kabar pemerintah ...
Oleh: Achmad Syaiful Bachri*
Keget. Barangkali itulah ekspresi umat Islam di seluruh penjuru dunia ketika mendengar kabar pemerintah Saudi Arabia menghentikan sementara arus jama'ah ibadah umroh dari negara lain.
Lebih kaget lagi Indonesia. Indonesia ternyata juga masuk dalam daftar larangan pemerintah Saudi Arabia. Padahal Sebelum Saudi Arabia menghentikan umroh. Berkali kali pejabat Indonesia, khususnya Menteri Kesehatan Terawan, setiap kali ditanya wartawan, jawabannya adalah zero. artinya Indonesia bebas dari virus Corona. Tidak ada satupun yang terdampak Corona.
Hal ini memang memicu kecurigaan beberapa negara. Karena hampir 50 negara mulai terdampak virus Corona, tapi Indonesia kok malah zero. Padahal tingkat interaksi masyarakat Indonesia dengan China lebih tinggi. Sehingga aneh kalau tak ada yang terjangkiti Corona.
Seperti yang dilansir Kompas.com (15/02/2020) Penelitian dari Profesor Marc Lipsitch menyebutkan Indonesia seharusnya sudah memiliki 5 kasus infeksi virus corona jika melihat kondisi Indonesia yang memiliki hubungan erat dengan China, misalnya di bidang pariwisata dan tenaga kerja.
Nampaknya, Pernyataan Zero Corona tersebut digembar gemborkan demi bisnis pariwisata. Bisnis sektor Pariwisata adalah andalan pemerintah, karena dianggap mampu mendatangkan devisa.
Pemerintah nampaknya begitu serius menggeber sektor pariwisata di saat badai corona melanda dunia. Sebesar 72 Miliar rencananya mau digelontorkan untuk menyewa buzzer asing. Fungsi buzzer asing ini adalah sebagai influencer asing untuk mempromosikan pariwisata Indonesia bebas Corona.
Seperti yang dilansir dari Tempo.co bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan influencer asing yang akan diajak bekerja sama untuk mempromosikan Indonesia, berasal dari berbagai negara. Ia mengatakan mereka dibutuhkan untuk mendorong promosi wisata ke Indonesia yang dikhawatirkan anjlok karena Virus Corona atau COVID-19.
Bayangkan, di saat negara lain memproteksi warganya agar tidak tertular wabah Corona. Bahkan ada yang menutup sementara bandara bandara, Indonesia malah mengundang hal yang berpotensi tertularnya wabah corona dengan membuka lebar lebar pintu masuk ke negeri ini. Apalagi Indonesia belum mempunyai alat virus Corona yang bisa dikatakan mumpuni.
Benar saja, akhirnya Jokowi mengumumkan bahwa ada dua warga Depok yang positif wabah Corona setelah berdansa dengan pria berkewarganegaraan Jepang. Kabar ini juga menjawab bahwa ternyata bandara - bandara di negeri ini masih belum mempunyai alat deteksi Corona yang mumpuni. karena terbukti masih ada yang lolos.
Andai negeri ini diatur dengan Islam, pemimpin negeri ini pasti akan patuh dengan dawuhe kanjeng Nabi Muhammad saw. Sebagaimana hadits berikut :
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمُ الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Pemerintah pasti akan memberhentikan untuk sementara waktu kunjungan wisatawan baik yang mau ke luar negeri maupun yang datang ke dalam negeri, sampai kondisi benar-benar aman dari marabahaya Corona. Demi kesehatan dan keselamatan Warga negaranya.
Dan pemerintah pasti akan menggunakan dengan bijak uang 72 Miliar tersebut untuk membeli atau menciptakan alat deteksi Corona dan bisa juga untuk membiayai para ahli untuk meneliti dan berusaha menemukan vaksinnya serta membiayai warga negara yang terpapar Corona. Daripada digunakan untuk membayar para buzzer yang malah menyebarkan virus-virus kedustaan.
Apalagi Pariwisata ini adalah bisnis yang dampaknya hanya menguntungkan segelintir orang saja, semacam pengusaha perhotelan, pengusaha travel dan lain sebagainya. Jangan sampai pemerintah menuruti kemauan segelintir orang dengan mengorbankan nyawa seluruh rakyat Indonesia.
HIDUP ISLAM! HIDUP KHILAFAH! ALLAHU AKBAR!
*)Anggota Silaturahmi Pekerja-Buruh Rindu Surga (SP-BRS) Kabupaten Gresik.
Foto Created by BlangkonIdeologis
COMMENTS