إنا لله وإنا إليه راجعون Berita duka, telah wafat Dr Joserizal Jurnalis, Pendiri Tim Kemanusiaan Mer-C & Penasihat Tim Kemanus...
إنا لله وإنا إليه راجعون
Berita duka, telah wafat Dr Joserizal Jurnalis, Pendiri Tim Kemanusiaan Mer-C & Penasihat Tim Kemanusiaan HILMI - FPI, pagi dini hari Senin 20 Jan 2020 jam 00.38 WIB.
أعظم الله أجركم وأحسن الله عزاكم وغفر الله لميتكم ... بسر الفاتحة
Siapa yang tak kenal dengan sosok Joserizal Jurnalis. Sikapnya yang tenang kerap muncul dalam medan konflik yang berkecamuk di dalam ataupun luar negeri. Kehadirannya bukan untuk memanggul bedil atau senjata. Namun jarum suntik dan obat-obatan menjadi teman setianya membantu proses medis para korban perang.
Maklum, sosok yang satu ini adalah seorang dokter ahli bedah tulang yang juga pendiri Medical Emergency Rescue Committe, MER-C.
Tangan dingin Jose dalam menangani korban konflik sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah wilayah konflik seperti Maluku, Mindanao, Afghanistan, Irak, dan Gaza, telah ia sambangi. Bahkan, di negeri konflik Timur Tengah ini, ia diamanahkan untuk mendirikan rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina, yang kini pembangunannya telah memasuki tahap kedua
Maklum, sosok yang satu ini adalah seorang dokter ahli bedah tulang yang juga pendiri Medical Emergency Rescue Committe, MER-C.
Tangan dingin Jose dalam menangani korban konflik sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah wilayah konflik seperti Maluku, Mindanao, Afghanistan, Irak, dan Gaza, telah ia sambangi. Bahkan, di negeri konflik Timur Tengah ini, ia diamanahkan untuk mendirikan rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina, yang kini pembangunannya telah memasuki tahap kedua
Dikutip dari wikipedia, Joserizal Jurnalis (lahir di Padang, Sumatra Barat, 11 Mei 1963; umur 56 tahun) merupakan dokter sekaligus aktivis yang membantu masyarakat korban perang. Jose juga merupakan pendiri organisasi kemanusiaan Mer-C (Medical Emergency Rescue Committe) yang melakukan pertolongan medis dalam wilayah-wilayah konflik dan peperangan. Jose menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan mengambil spesialis bedah orthopedi dan traumatologi.
Beliau telah melakukan pertolongan dalam beberapa wilayah konflik, antara lain di Maluku, Mindanao, Afghanistan, Irak, dan Gaza. Dalam melakukan tugasnya di daerah konflik Jose sering mengalami keterbatasan peralatan. Di Maluku misalnya, dia harus mengamputasi kaki dengan gergaji kayu. Sementara di Afghanistan, dia sempat kehabisan jarum suntik.[1]
Joserizal menikah dengan seorang wanita bernama Dian Susilawati dan telah dikaruniai tiga orang anak, yakni Aisha, Nabila, dan Saladin. Ia merupakan putra dari Jurnalis Kamil, seorang akademisi yang pernah menjabat Rektor Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat pada periode 1984-1993, sedangkan ibunya, Zahara Idris juga seorang akademisi.
COMMENTS