SOLUSI UNTUK PALESTINA ATAU MENJUAL DARAH PALESTINA ?
Oleh : Nasrudin Joha
Palestina dibombardir Israel, korban berjatuhan, dan Anda mengedarkan proposal untuk mencari bantuan. Sebagian dana yang Anda dapat, Anda gunakan untuk membiayai relawan, membiayai managemen, membiayai administrasi, bahkan Anda klaim sebagai keuntungan perusahaan.
Memang ada bantuan yang Anda kirim, tapi ada sebagian yang Anda makan, menjadi darah dan daging yang mengalir ditubuh Anda. Juga, menjadi darah dan daging yang mengalir ditubuh keluarga yang menjadi tanggungan nafkah Anda.
Setiap terjadi tragedi Palestina, Anda hanya menyeru bantuan dan bantuan. Anda mengalami peningkatan kegiatan perusahaan. Neraca laba perusahaan Anda meningkat setiap ada tragedi Palestina, bencana alam atau bencana kemanusiaan.
Empati publik menyebabkan banyak pihak mengirim bantuan melalui perusahaan Anda. Sebagian Anda kirimkan ke Palestina. Sebagian yang lain Anda gunakan untuk membiayai relawan, membiayai managemen, membiayai administrasi, bahkan Anda klaim sebagai keuntungan perusahaan.
Saya tidak menyalahkan kegiatan Anda, karena itu sangat membantu. Saya juga tidak mengharapkan sebagian harta yang menjadi hak managemen, relawan, bahkan mungkin Anda klaim sebagai keuntungan perusahaan.
Tapi saya benar-benar marah, jika Anda hanya menawarkan solusi bantuan untuk Palestina. Karena bantuan itu tidak akan mengusir Israel, tidak akan menghentikan pembantaian, bahkan bisa saja menjadi legitimasi pembantaian karena korban akan ada yang mengurusi.
Solusi Palestina juga bukan sekedar mengibarkan bendera palestina, memakai shal, lantas berteriak merdeka Palestina, bukan. Karena itu tak akan menggentarkan Yahudi Israel la'natullah.
Solusi Palestina adalah khilafah, sebab hanya khilafah yang akan menggerakan kaum muslimin untuk berjihad membebaskan Palestina. Sekali jihad dikumandangkan, Palestina dibebaskan, tak ada lagi darah tertumpah, tak ada lagi pembantaian.
Jika Anda setiap terjadi tragedi Palestina hanya berteriak 'bantuan-bantuan' kapan Palestina akan bebas ? Sampai kapan Israel akan berhenti menindas muslim Palestina ?
Yang diperlukan bukan hanya jihad, tapi khilafah. Jika jihad saja, sebagaimana yang dilakukan Hamas, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Hamas hanya bisa melakukan jihad Difa'i, jihad Defensif, hanya bertahan dari gempuran atau sesekali menyerang untuk bertahan.
Namun, yang dibutuhkan itu jihad offennsif, jihad Hujumi, jihad menyerang entitas Yahudi Israel dan menghapusnya dari peta dunia. Jihad yang seperti ini tidak mungkin dilakukan Hamas, Palestina. Jihad seperti ini hanya bisa dilakukan oleh khilafah, oleh tentara kaum muslimin.
Palestina itu menunggu dibebaskan tentara kaum muslimin dari luar Al Kuds, Palestina tak mungkin bebas hanya mengandalkan kekuatan internal. Itu telah terbukti puluhan tahun, mujahid di Palestina hanya mampu bertahan dari serangan Israel.
Palestina butuh mujahid dari seluruh kaum muslimin, butuh dibebaskan tentara kaum muslimin, dan hal ini hanya wujud jika kaum muslimin memiliki negara sendiri, memiliki Khalifah sendiri, memiliki kekhilafahan Islam sebagaimana yang telah dikabarkan Kanjeng Nabi SAW akan tegak kembali.
Tentara kaum muslimin itu bukan dibawah kendali Arab Saudi, Iran, Yaman, Pakistan, Kuwait, Turki, Malaysia, dan penguasa antek lainnya. Selama ini, mereka punya pasukan, punya senjata, tetapi tak ada satupun pasukan dan moncong senjata yang diarahkan ke Israel untuk membebaskan Palestina.
Mereka begitu akrab bercengkrama dengan Amerika dan Rusia, dua entitas utama yang menjaga Israel agar bisa terus melakukan pembantaian kepada kaum muslimin di Palestina. Para penguasa antek itu lebih sibuk dengan singgasana kekuasaannya, ketimbang menolong saudara muslim di Palestina.
Sekali lagi, bagi siapapun yang merasa peduli dengan persoalan Palestina saya katakan Anda dusta, jika Anda tidak menawarkan solusi jihad dan khilafah. Sebab, masalah Palestina hanya bisa tuntas ketika kaum muslimin memiliki tentara khilafah dan Khalifah mengumandangkan jihad untuk mengubur entitas Yahudi Israel. [].
COMMENTS