Oleh : Abah Nawas Minggu, jam 20.00 tanggal 27 Oktober 2019, Ditwitter sedang trending #HancurkanKhilafahISIS, Hanya saja NARASInya m...
Oleh : Abah Nawas
Minggu, jam 20.00 tanggal 27 Oktober 2019, Ditwitter sedang trending #HancurkanKhilafahISIS, Hanya saja NARASInya memojokan khilafah itu sendiri, Termasuk ke HTI, FPI dan ormas Islam lainnya yang dianggap pengusung khilafah.
Jika diamati, Tagar tersebut disebarkan oleh para "pendengung" Istana. Rupanya setelah cuti sekian minggu mereka dapat pesanan "nasi bungkus" lagi, kali ini dalam rangka suksesi opini RADIKALISME. Mereka berusaha mengkriminalkan #Khilafah dengan mengaitkannya ke ISIS.
Padahal, sudah dijelaskan berkali-kali, bahwa khilafah ala ISIS berbeda dengan Khilafah yang dinantikan oleh umat dan ormas Islam, dalam hal ini HTI, FPI dan ormas-ormas pengusung khilafah lainnya. Sebagaimana yang dinyatakan Ustadz Ismail Yusanto, selaku Jubir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berikut: “Sikap Hizbut Tahrir sendiri dalam soal ini sangatlah jelas, sebagaimana termuat di situs Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Intinya, Hizbut Tahrir menolak keabsahan kekhalifahan yang dideklarasikan oleh ISIS yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi. Pasalnya, khilafah ala ISIS tidak memenuhi syarat”.
Dugaan kuat ISIS adalah permainan (propaganda) kaum sekuler-liberal (baca; Barat), seperti yang dilansir oleh CNN pada tahun 2015 yang memuat artikel bahwa ISIS dilatih oleh AS
(https://m.cnnindonesia.com/internasional/20150709091554-134-65353/obama-terpeleset-lidah-bilang-as-melatih-isis)
Dan pada Tahun 2016, Donald Trump menyatakan bahwa Obama dan Clinton sebagai Pencipta ISIS (https://m.cnnindonesia.com/internasional/20160103152048-134-101845/donald-trump-obama-dan-clinton-pencipta-isis)
"ISIS" ini dimanfaatkan oleh barat untuk menjatuhkan Islam, terutama dalam hal “khilāfah Islāmiyah”. Sesungguhnya Barat takut dengan kebangkitan khilafah, yang sudah barangtentu akan melibas hegemoni mereka, mengusir kepentingan-kepentingan mereka diNegeri-negeri Islam.
Propaganda busuk yang dihembuskan barat tersebut setidaknya akan mengakibatkan
(a) memberikan citra negatif pada khilafah. Isu ISIS digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memberikan stigma negatif kepada gagasan khilafah. Isu ini selalu dilekatkan dengan topik pembahasan seputar negara Islam dan khilafah. Sistem khalifah yang begitu mulia digambarkan oleh mereka sebagai sebuah sistem yang kejam, menakutkan, diskriminatif, sumber konflik, dan seterusnya;
(b) kriminalisasi terhadap perjuangan mulia menegakkan khilafah. Selain menggiring isu ISIS untuk memberikan citra negatif terhadap khilafah, topik ini juga diseret untuk mengkriminalisasi perjuangan penegakan ideologi Islam. Mereka menggeneralisasi bahwa pihak-pihak yang memperjuangkan khalifah adalah sama bahayanya dengan ISIS;
(c) mensekulerkan umat Islam. Setelah mencitrakan khilafah dengan sedemikian buruk, kaum sekuler-liberal berupaya menampilkan sekaligus mengkampanyekan Islam sekuler (Islam yang memisahkan agama dengan kehidupan). Bagi mereka Islam cukup aktivitas ritual dan spiritual belaka tanpa adanya formalisasi syariat. Menurut mereka, syariat dan khilafah tidak wajib diterapkan, gagasan utopis, tidan relevan, dan seterusnya.
Sebuah kesalahan besar menganggap Khilafah sebagai sumber radikalisme. Sebab Khilafah itu bagian dari Ajaran Islam, menganggap khilafah sebagai sumber radikalisme sama saja dengan menistakan Islam.
Ketika ada yang berusaha mengaitkan Khilafah dengan ISIS, sesungguhnya orang tersebut telah terbawa propaganda busuk barat atau diduga kuat menjadi bagian dari antek barat, yang terus berusaha dengan segala cara meredam kebangkitan Islam.
#ISISmonsterisasiKhilafah
#ISISbukanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
COMMENTS