Oleh : Nasrudin Joha Strategi utama penjajahan era baru adalah penguasaan pasar dan bahan baku. Negara, yang mampu menguasai pasa...
Oleh : Nasrudin Joha
Strategi utama penjajahan era baru adalah penguasaan pasar dan bahan baku. Negara, yang mampu menguasai pasar dan bahan baku, akan sukses menjadi Tuan Meneer dan menginjak kaum pribumi. Pribumi yang kolot, akan semarak menjadi pekerja kulinya. Sementara antek pribumi, akan menjadi 'makelar' tuan meneer.
Proyek One Belt One Road China, yang meliputi sejumlah wilayah di Asia tengah, sebagian Eropa, Afrika, asia timur, Asia tenggara hingga Asia selatan, adalah mimpi 'jalur sutera baru' untuk menguasai sejumlah pasar dan sumber daya bahan baku untuk menopang industri China. Sejumlah Projek Infrastuktur yang dibangun, dibuat dan ditujukan untuk menjamin ketersediaan bahan baku, jaminan serapan produk oleh pasar dan perluasan arus barang dan jasa guna menopang ambisi ekspansi ekonomi China.
China, sejak membuka diri untuk mengawinkan ideologi sosialisme dan kapitalisme, telah melihat barat sukses besar menguasai sejumlah negeri-negeri muslim dengan proyek neo kolonialismenya. China, ternyata tak mau sekedar menjadi penonton, China tergoda untuk langsung terjun dan ikut menikmati 'pasar' sekaligus suplai 'bahan baku industri' yang melimpah di sejumlah negeri muslim.
Apa yang dilakukan Luhut yang mengikatkan bangsa ini, dalam Projek besar OBOR China, adalah dalam rangka memuluskan China untuk melakukan kolonisasi negeri ini. Tujuannya juga jelas : akses pasar dan bahan baku.
Sejumlah Projek ambisius di bidang infrastruktur digagas untuk memperlancar arus barang dan jasa, menjaga keberlangsungan industri China, memasok bahan baku dan menjamin ketersediaan pasar bagi industri China. Indonesia terlibat dalam Projek ini, infrastruktur yang dibangun tidak mungkin dibuat untuk menopang kelancaran produksi dan distribusi ekonomi dalam negeri, bukan membangun jalan di pusat-pusat industri dalam negeri, pusat produksi pertanian, pusat-pusat hasil tangkapan ikan.
Karena itu, Projek mercusuar China ini tidak akan pernah meningkatkan kesejahteraan bangsa ini, Projek ini hanya memberi sedikit 'peluang' bagi putra bangsa ini untuk terlibat menjadi kulinya. Sementara mayoritas tenaga kerja Projek ambisius tersebut, tetap diboyong langsung dari China.
Para makelar proyek, Luhut cs, yang akan mendapat fee dari usaha jualan konsesi lahan negara. Konsesi-konsesi langsung, atau dalam bentuk keterlibatan sejumlah perusahaan dalam negeri akan terlibat dalam proyek OBOR, menjadi 'kartel bisnis' bagi pelengkap Projek ini.
Adapun bagaimana dengan nasib negeri ini ? Tak dapat apapun selain sebagai negara terjajah. Terjajah bahan bakunya, terjajah pasarnya, terjajah kedaulatannya. Negeri ini, akan masuk cengkeraman hegemoni China, selain sebelumya telah masuk perangkap Amerika.
Karena itu, negeri ini butuh sistem alternatif yang dapat membebaskan negeri ini dari cengkeraman asing Amerika juga cengkeraman aseng China. Negeri ini, wajib kembali kepada syariat Islam, syariat yang akan membebaskan negeri ini, juga negeri muslim lainnya, dari segala bentuk penjajahan.
Dengan syariat Islam, negeri ini akan berdaulat penuh atas seluruh sumber daya alam yang melimpah, karunia Allah SWT. Negeri ini akan berdaulat, membentuk sejumlah mimpi pretisius untuk menjadi khairu ummah, terbebas dari cengkeraman asing dan aseng.
Dengan syariah Islam, rakyat negeri ini akan mampu menikmati kekayaan alam yang melimpah, hidup dalam kecukupan, dan khusuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan syariat Islam, negeri ini akan mampu menghimpun seluruh umat dan bangsa dalam satu ikatan akidah, dalam naungan Daulah khilafah yang dijanjikan. InsyaAllah. [].
COMMENTS